facebook facebook Nasiruddin LIBRARY: succes story

sugeng rawuh

Sugeng Rawuh Wonten myBlog

Minggu, 21 April 2013

succes story




Proses hebat di balik Perpustakaan
(Istriku pun salut akan profesiku)
 


“Menjadi pustakawan bukanlah hal yang dulunya aku cita-citakan. Sawaktu kecil ketika ditannya orang atau guru, pasti tak pernah terbersit di pikiranku untuk menjadi seorang Pustakawan. Hingga waktu menjawab semua”. Ucap lelaki itu padaku suatu malam.

Sejenak kata-kata itu seolah benar-benar membuat aku merubah pandanganku tentang jurusan yang diambilnya kini. Perpustakaan bukanlah tempat yang menyenangkan bagiku, apa lagi orang yang duduk di balik meja besar dengan seperangkat alat kerjanya. Pustakawan. Tapi toh akhirnya semua itu hilang, mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang Pustakawan benar-benar tidak semudah dan sesederhana yang aku pikirkan sebelumnya.

Suamiku memang belum menjadi seorang Pustakawan. Tapi semua yang pernah ia lakukan sebagai “calon pustakawan” cukup membuat aku membuka mata bahwa di balik anggapan sepele kepada seorang pustakawan , Dia adalah pahlawan para pelajar,mahasiswa, masyarakat atau orang-orang yang hoby membaca, atau dalam istilah yang ia gunakan, “pemustaka”.

Awalnya aku malu jika ditanya tentang prody suamiku, karena nantinya aku hanya akan mendapati dia yang menunggui buku, menatap sinis para pengunjung perpustakaan, dan menata buku-buku berserakan. Kemudian senyumku mengembang. Mengingat betapa kolotnya aku memandang rendah seorang Pustakawan.

Pustakawan itu hebat, dia tak hanya menata buku di rak atau menulis data peminjam  buku. Dia cerdas karena harus mengerjakan banyak hal dengan satu buku saja, pertama ia harus registrasi bahan pustaka meliputi mengelompokkan jenis bahan pustaka (buku teks, majalah, jurnal, bulletin, prosiding dan laporan penelitian) setelah itu pencatatan indentitas buku ke dalam buku induk,mengindentitas bahan pustaka dengan stempel dan melakukan penomoran bahan pustaka berdasarkan judul dan jumlah eksemplar. Setelah itu pengkatalogan, labeling serta pengerakan (selving).

Sebuah pekerjaan yang hebat bukan? Bayangkan semua itu dilakukan kepada semua buku di perpustakaan. Selama ini saya hanya tahu meminjam, dan mengembalikannya tepat waktu. Tanpa mau tahu proses hebat di balik seorang Pustakawan. Tak hanya itu, ternyata Pustakawan pun dituntut menjadi seorang yang ramah pada semua orang, ulet, dan tidak mengantuk saat bekerja. Jauh dari anggapan saya sebelumnya.

Kini, aku bangga menyebut profesi suamiku nantinya. Aku bangga dengan pekerjaan hebat dan mulia yang ia lakukan. Dia pahlawan yang sesungguhnya, dialah dibalik semua kesuksesan sebuah kegiatan “membaca”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar