Proses hebat di balik Perpustakaan
(Istriku pun salut akan profesiku)
“Menjadi pustakawan bukanlah hal
yang dulunya aku cita-citakan. Sawaktu kecil ketika ditannya orang atau guru,
pasti tak pernah terbersit di pikiranku untuk menjadi seorang Pustakawan.
Hingga waktu menjawab semua”.
Ucap lelaki itu padaku suatu malam.
Sejenak kata-kata itu seolah
benar-benar membuat aku merubah pandanganku tentang jurusan yang diambilnya
kini. Perpustakaan bukanlah tempat yang menyenangkan bagiku, apa lagi orang
yang duduk di balik meja besar dengan seperangkat alat kerjanya. Pustakawan.
Tapi toh akhirnya semua itu hilang, mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang
Pustakawan benar-benar tidak semudah dan sesederhana yang aku pikirkan
sebelumnya.
Suamiku memang belum menjadi
seorang Pustakawan. Tapi semua yang pernah ia lakukan sebagai “calon pustakawan” cukup membuat aku membuka mata
bahwa di balik anggapan sepele kepada seorang pustakawan , Dia adalah pahlawan
para pelajar,mahasiswa, masyarakat atau orang-orang yang hoby membaca, atau
dalam istilah yang ia gunakan, “pemustaka”.